Kenapa Rumah Harus Dirancang Sesuai Perilaku Penghuni, Bukan Tren Semata?

Published on
Wednesday, June 18, 2025

Rekan Sibambo, scroll media sosial sebentar aja, pasti kamu bakal nemu berbagai desain rumah yang terlihat estetik dan kekinian. Dari rumah bergaya Japandi minimalis sampai villa ala Bali modern, semuanya tampak menggoda buat ditiru. Tapi pernah nggak kamu berpikir, apakah desain yang viral itu benar-benar cocok untuk keseharianmu?

Masalahnya, banyak orang terjebak pada keinginan punya rumah yang "Instagramable", padahal fungsi dasarnya kurang diperhatikan. Misalnya, dapur cantik tanpa ventilasi yang cukup, atau ruang tamu luas tapi jarang dipakai. Rumah bukan sekadar pajangan—ia harus bekerja untuk kita, bukan sebaliknya. Di sinilah pentingnya memahami desain berdasarkan perilaku penghuni, bukan hanya soal tren.

Apa Itu Desain Berbasis Perilaku?

Desain berbasis perilaku, atau sering disebut behavioral architecture, adalah pendekatan merancang rumah dengan memahami kebiasaan, rutinitas, dan kebutuhan khusus penghuninya. Alih-alih meniru layout dari majalah, desain ini bertanya: “Kamu biasa ngapain aja di rumah?” Jawaban dari pertanyaan inilah yang jadi dasar struktur ruang.

Contohnya, buat yang suka masak kilat sepulang kerja, dapur mungkin lebih efektif diletakkan dekat pintu masuk. Atau, kalau kamu hobi baca sambil menikmati udara segar, mungkin ruang santai yang terhubung ke taman lebih cocok dibanding ruang tamu konvensional. Desain seperti ini nggak cuma kelihatan bagus, tapi juga terasa benar di setiap aktivitas.

Kelebihan Merancang Rumah Berdasarkan Gaya Hidup Penghuni

Rumah yang dirancang sesuai gaya hidup penghuninya otomatis terasa lebih nyaman. Semua ruang punya tujuan jelas dan mendukung kegiatan harian—dari produktivitas kerja sampai waktu istirahat. Kamu nggak perlu merasa terjebak di ruang-ruang yang fungsinya gak relevan dengan kebutuhanmu.

Selain itu, desain berbasis perilaku membantu meminimalisir area yang mubazir. Alih-alih punya lima kamar yang jarang dipakai, kamu bisa punya dua kamar multifungsi yang aktif setiap hari. Dan yang tak kalah penting, rumah yang tepat desainnya juga bisa memperkuat interaksi antar anggota keluarga. Misalnya, ruang keluarga yang ditempatkan strategis bisa jadi titik kumpul yang hangat tanpa harus dipaksa.

Peran Arsitek: Menggali Kebutuhan Lebih dari Sekadar Gaya

Arsitek bukan hanya perancang estetika, tapi juga pendengar yang baik. Dalam proses desain, arsitek idealnya melakukan studi perilaku untuk memahami bagaimana klien beraktivitas, apa kebiasaannya, dan seperti apa ritme hidupnya. Ini bisa dilakukan lewat wawancara, observasi, bahkan tanya-jawab santai yang mendalam.

Contohnya, pernah ada klien Sibambo Studio yang berprofesi sebagai dokter. Karena ritme kerjanya padat dan sering berganti shift, rumah dirancang dengan area istirahat yang tenang, ruang transisi untuk relaksasi, dan sirkulasi yang tidak mengganggu penghuni lain. Ada juga klien yang hobi traveling, sehingga rumahnya dibuat fleksibel dengan ruang penyimpanan besar dan area transit yang nyaman. Semua itu bisa diwujudkan karena arsitek menggali lebih dalam dari sekadar “mau rumah gaya apa?”.

Tren Boleh Diadopsi, Tapi Tetap Harus Disesuaikan

Bukan berarti tren itu salah. Banyak tren desain menawarkan inspirasi menarik, material baru, atau layout yang efisien. Tapi tetap, yang utama adalah bagaimana tren itu bisa di-custom supaya sesuai kebutuhanmu. Jangan sampai rumah malah jadi ruang yang bikin stres karena tidak sinkron dengan kehidupan sehari-hari.

Solusinya? Mulai dari fungsi dulu, baru ke estetika. Ketika semua kebutuhan utama sudah terpenuhi, kamu bisa banget menambahkan elemen visual yang sedang hits. Mau gaya Japandi, industrial, atau tropis-modern, semua tetap bisa diolah jadi versi pribadimu—dengan bantuan arsitek, tentunya.

Pada akhirnya, rumah terbaik bukan yang paling mewah atau paling banyak like-nya di Instagram. Tapi rumah yang benar-benar terasa “kamu”—mendukung aktivitas harian, memberi kenyamanan maksimal, dan jadi tempat kembali yang menyenangkan. Itulah nilai dari desain berbasis perilaku.

Kalau kamu sedang mencari cara untuk mewujudkan rumah ideal yang nggak cuma cantik tapi juga relevan sama kehidupanmu, konsultasi dengan arsitek bisa jadi langkah awal terbaik. Sibambo Studio siap bantu kamu merancang rumah yang bukan hanya indah, tapi juga bekerja sesuai gaya hidupmu. Yuk, ngobrol bareng kami!

image-cta

Follow our social media!

PILIHAN PROFESIONAL UNTUK HUNIAN YANG IDEAL

HUBUNGI KAMI
Rekomendasi Artikel Selanjutnya
image-cta