Rooftop semakin sering terlihat dalam desain rumah-rumah modern, khususnya di kota besar. Kehadirannya sering diasosiasikan dengan gaya hidup urban—tempat ngopi sore, menikmati pemandangan, atau sekadar berjemur santai. Tapi, apakah rooftop benar-benar perlu atau hanya ikut tren?
Faktanya, rooftop bukan hanya elemen estetis. Dalam konteks rumah di lahan terbatas, rooftop bisa menjadi solusi cerdas untuk menambah ruang tanpa memperluas tapak bangunan. Apalagi jika perencanaan rumah dilakukan sejak awal bersama arsitek, rooftop bisa jadi bagian yang sangat fungsional.
Jika dirancang dengan baik, rooftop bisa memberikan banyak manfaat:
Meski terlihat menarik, membangun rooftop tetap butuh pertimbangan teknis yang matang. Beberapa hal penting yang wajib diperhatikan:
Tidak semua rumah cocok untuk rooftop, dan itu tidak masalah. Ada beberapa alternatif yang tetap bisa memberi kesan lapang dan terbuka:
Jawabannya tergantung. Rooftop bukan keharusan, tapi bisa menjadi elemen yang sangat bermanfaat jika dirancang secara tepat, aman, dan kontekstual dengan gaya hidup penghuni. Apalagi di lahan terbatas, ruang tambahan di atas sering kali justru memberi nilai lebih—baik dari sisi fungsi maupun emosional.
Hal terpenting adalah berkonsultasi dengan arsitek sejak awal. Dengan perencanaan matang, rooftop bukan hanya sekadar tren, tapi bagian integral dari rumah yang fungsional, menyenangkan, dan sesuai kebutuhan jangka panjang.