Rekan Sibambo, ada kalanya, setelah bertahun-tahun berkeliling dunia, kita hanya ingin pulang. Bagi seorang traveler sejati, rumah bukan cuma tempat beristirahat, tapi ruang untuk mengendapkan semua kenangan, belajar dari perjalanan, dan menyusun babak hidup yang baru. Inilah kisah dari seorang klien Sibambo Studio—seorang pebisnis yang juga seorang traveler—yang akhirnya memutuskan untuk menetap dan membangun rumah impiannya.
Setelah ribuan kilometer, puluhan negara, dan ratusan pengalaman, ada satu hal yang selalu dirindukan: rumah. Tapi bukan rumah biasa—melainkan rumah yang menyimpan jejak setiap petualangan, rumah yang tenang, hangat, dan bisa jadi tempat "bernafas kembali". Desain rumah inilah yang kemudian dirancang sebagai refleksi dari kisah hidupnya yang kaya akan perjalanan.
Pemilik rumah jatuh cinta pada suasana pedesaan Amerika. Gaya American farmhouse dipilih karena terasa jujur, luas, dan nyaman—mirip dengan tempat-tempat yang pernah dia kunjungi saat traveling. Tapi karena rumah ini dibangun di Indonesia, desainnya pun diadaptasi dengan pendekatan tropis yang cerdas.
Atap segitiga tinggi dengan overhang panjang memberikan perlindungan dari panas dan hujan tropis. Cladding susun sirih menghadirkan tekstur hangat, dan pemilihan warna-warna terang membuat rumah terlihat cerah dan bersahabat. Interior-nya pun tak kalah khas—bata ekspos, aksen kayu alami, serta pencahayaan alami yang menyatu dengan sirkulasi udara terbuka, menciptakan keseimbangan antara nuansa rustic dan kenyamanan tropis.
Desain rumah ini tidak dibuat hanya untuk tampil cantik. Ia dirancang agar benar-benar mencerminkan jiwa penghuninya—seorang pengelana yang ingin berbagi, beristirahat, dan kembali terhubung dengan orang-orang terdekat. Setiap ruang ditata berdasarkan aktivitas favorit: memasak, membaca, bersantai, bahkan menerima tamu yang mampir.
Zonasi dalam rumah ini dibuat intuitif. Area publik dan privat diatur agar mendukung momen sosial dan refleksi personal. Rumah ini tidak hanya "rumah tinggal", tapi menjadi tempat "bercerita kembali". Arsitektur menjadi medium yang menyimpan cerita, tanpa harus berkata-kata.
Dapur dibuat dengan dua area terpisah—bersih dan kotor—menyesuaikan hobi pemilik yang suka masak dan menjamu tamu. Area ini dilengkapi minibar, sofa panjang, dan bukaan langsung ke taman belakang. Jadi, aktivitas sosial dan waktu santai bisa berjalan berdampingan tanpa mengganggu satu sama lain.
Di sinilah tempat untuk benar-benar "melepas lelah". Interior bergaya rustic dikombinasikan dengan air terjun mini di taman samping, menghasilkan efek relaksasi alami. Suara gemericik air dan cahaya matahari yang masuk lembut menjadi terapi sehari-hari tanpa harus keluar rumah.
Kamar utama dirancang seperti ruang rehat di hotel butik. Pencahayaan bisa diatur sesuai mood, dan material interiornya memberi rasa hangat. Walk-in closet menyimpan koleksi dari berbagai negara—bukan hanya pakaian, tapi juga memorabilia perjalanan.
Meski saat ini tinggal berdua, pemilik rumah sudah merancang ruang untuk anak dan cucu di masa depan. Ada ruang karaoke, balkon yang luas, dan pantry kecil agar semuanya tetap personal dan nyaman saat berkumpul.
Taman ini adalah oase pribadi: kolam ikan, jalur refleksi, gazebo mungil, dan lanskap alami dirancang untuk jadi tempat merenung. Di sinilah waktu berjalan lebih lambat. Cocok untuk membaca buku, minum kopi pagi, atau sekadar diam dan menikmati udara.
Rekan Sibambo, rumah yang baik bukan hanya soal tampilan luar. Ia harus punya jiwa, punya cerita. Bagi seorang traveler, rumah adalah tempat menyatukan semua yang jauh menjadi dekat. Tempat untuk menenangkan diri, tapi juga tempat untuk tetap terhubung dengan dunia luar lewat kenangan.
Arsitek berperan besar dalam menerjemahkan kepribadian ini ke dalam bentuk ruang. Dengan pendekatan personal dan desain kontekstual, rumah ini akhirnya lahir bukan sebagai bangunan megah, tapi sebagai tempat pulang yang penuh arti. Sebuah rumah yang bisa menceritakan siapa penghuninya, bahkan tanpa harus banyak bicara.
Kalau kamu juga punya cerita yang ingin diabadikan lewat rumah, kami siap membantu mewujudkannya. Setiap desain di Sibambo Studio dirancang untuk menggambarkan siapa kamu, bagaimana kamu hidup, dan ke mana kamu ingin pulang. Konsultasikan ide rumah impianmu sekarang—karena rumah yang baik bukan hanya tempat tinggal, tapi ruang yang bercerita. (Alfiansyah/Sibambo Studio)