Sibambo Studio Toreh Prestasi di Ajang Desain Berkelanjutan Bergengsi 2025

Published on
Thursday, December 11, 2025

Sibambo Studio kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu studio arsitektur progresif di Indonesia dengan meraih Juara 2 kategori profesional dalam ajang Green Steel Building Design Competition 2025. Kompetisi yang menjadi bagian dari ISSEI 2025 ini dikenal sebagai wadah lahirnya karya arsitektur berbasis baja yang ramah lingkungan, inovatif, dan berorientasi pada masa depan.

Dengan mengusung konsep desain yang visioner, humanis, dan kontekstual, capaian ini sekaligus memperkuat posisi Sibambo Studio sebagai konsultan arsitektur yang konsisten mengembangkan arsitektur hijau dan desain berkelanjutan dalam setiap prosesnya.

Membuka Perspektif Baru tentang Arsitektur Berkelanjutan

Bagi Bayu Adi, Architect in Charge Sibambo Studio sekaligus peserta kompetisi, pengalaman mengikuti ajang ini sangat berarti. Kompetisi ini mempertemukannya dengan berbagai inspirasi dan inovasi baru di tengah perkembangan pembangunan yang begitu cepat di Indonesia.

“Pengalaman yang sangat membuka pandangan di era masifnya pembangunan,” ujar Bayu. Sebelum mengerjakan desain, tim harus mendalami isu, tren, serta arah perkembangan bangunan hijau di masa depan. Semua itu memperkaya proses kreatif dan memperluas pemahaman studio terhadap arsitektur berkelanjutan.

Saat pengumuman pemenang, Bayu merasakan kombinasi antara kebanggaan dan dorongan untuk terus berkembang. “Cukup puas, namun masih banyak yang bisa ditingkatkan. Melihat tim-tim besar lainnya memotivasi kami untuk memperkuat riset, baik untuk bangunan publik maupun residensial.”

Di tengah persaingan industri arsitektur yang semakin ketat, keikutsertaan Sibambo Studio dalam kompetisi ini bukan semata mengejar penghargaan, tetapi sebagai bentuk pembuktian kualitas. “Masyarakat sekarang punya banyak pertimbangan dalam memilih konsultan. Dengan menunjukkan kualitas di ajang nasional, kami ingin membantu publik memilih secara tepat,” jelas Bayu.

Strategi positioning ini memperkuat branding bahwa Sibambo Studio tidak hanya mengejar estetika, tetapi juga memiliki sudut pandang yang matang mengenai isu-isu masa depan seperti keberlanjutan, efisiensi energi, dan ketahanan bangunan.

Konsep Desain Berkelanjutan: Modular, Adaptif, dan Minim Jejak Karbon

Dalam ajang ini, Sibambo Studio menghadirkan konsep kontekstual green building design yang menyoal relevansi pembangunan mid–high rise building hingga 50 tahun ke depan. Pertanyaan besar yang mereka bawa adalah: “Mampukah bangunan publik masa kini menjawab tantangan lingkungan dan sosial di masa depan?”

Konsep tersebut dikembangkan melalui pendekatan yang implementatif, antara lain: modular structure & façade, optimalisasi energi hingga menjadi surplus energy building, strategi reuse dan recycle material, minimasi jejak karbon dari pra-konstruksi hingga pasca-konstruksi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa bangunan masa depan harus menjawab isu iklim, lingkungan, dan habit sosial masyarakat,” jelas Bayu.

Isu sustainability juga diterjemahkan ke dalam aspek kenyamanan pengguna. Desain modular dinamis, penggunaan jalur rel untuk robotic maintenance, serta hadirnya green balcony façade membuat bangunan lebih mudah dirawat dan lebih aman bagi penggunanya. Pendekatan ini membuktikan bahwa teknologi dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan tanpa membuat bangunan terasa “teknis” bagi masyarakat awam.

Proses Kreatif, Kolaborasi Tim, dan Tantangan Besar

Tahapan tersulit dalam proses desain adalah menemukan relevansi antara isu yang diangkat dan solusi yang ingin diberikan. “Apa yang kami rencanakan akan menjadi legacy bagi bangunan publik di Indonesia, jadi setiap keputusan harus dipikirkan sangat matang,” kata Bayu.

Kerjasama lintas lini menjadi kunci keberhasilan. Setiap anggota tim memastikan konsep tetap berada pada visi utama: menciptakan bangunan yang adaptif, future-proof, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Selama proses, Bayu juga mendapatkan banyak insight baru dari peserta lain. “Ke depannya, bangunan yang keren saja tidak cukup. Yang kita butuhkan adalah bangunan yang dapat mengatasi masalah iklim, lingkungan, dan memberikan dampak baik bagi masyarakat.”

Bagi Sibambo Studio, penghargaan ini bukan sekadar pengakuan formal, tetapi bukti bahwa desain yang mereka tawarkan mampu diuji dan diakui oleh para ahli. “Ini sangat mendasar bagi kami. Desain bukan hanya bentuk, tapi solusi,” tegas Bayu.

Lebih jauh, penghargaan ini memperkuat komitmen studio untuk menerapkan penelitian dan analisis yang lebih mendalam pada setiap proyek. Artinya, setiap desain yang dihasilkan ke depan harus memberikan solusi nyata terhadap masalah lingkungan dan sosial, sesuai prinsip desain berkelanjutan yang menjadi DNA studio.

Selain itu, Sibambo Studio ingin publik memahami bahwa menjaga iklim bukan hanya tanggung jawab arsitek. “Bangunan mempengaruhi masa depan sebuah lingkungan. Karena itu perencanaannya harus matang dan kontekstual.”

Bagi Bayu, pelajaran paling bermakna dari kompetisi ini adalah ketika solusi desain yang mereka tawarkan berhasil menjawab permasalahan yang diangkat. “Rasanya seperti ikut membangun peradaban ke depan,” ungkapnya.

Ia berharap desain berkelanjutan dapat diakses secara lebih merata, tidak hanya untuk segmen tertentu atau wilayah perkotaan saja. Arsitektur hijau seharusnya menjadi standar bersama, bukan sekadar tren. (Alfiansyah/Sibambo Studio)

image-cta

Follow our social media!

PILIHAN PROFESIONAL UNTUK HUNIAN YANG IDEAL

HUBUNGI KAMI
Rekomendasi Artikel Selanjutnya
image-cta