Modern Kontemporer
Baturaja, Sumatera Selatan
2025
Burhanudin, S. Ars.
Hernanda Ade Wibawa. S. Tr. T
2500 m2
559 m2
7
8
Yes
No
Yes
No
Di tengah kawasan Baturaja yang mulai berkembang sebagai zona industri, berdirilah Intimate House—sebuah hunian luas di atas lahan 2500 m² yang dirancang sebagai rumah utama bagi Pak Iwan, seorang pengusaha kopi dan sembako.
Rumah ini menjadi penanda perjalanan hidup sekaligus manifestasi nilai-nilai kekeluargaan yang dijunjung tinggi: kedekatan, kehangatan, dan keterikatan emosional antaranggota keluarga besar.
Pak Iwan dan istrinya mendambakan rumah yang bukan hanya nyaman untuk keluarga inti mereka, tetapi juga siap menyambut keluarga besar yang kerap datang berkumpul, memasak bersama, dan menghidupkan kembali tradisi rumah kampung yang guyub.
Karenanya, rumah ini tak sekadar menjadi tempat tinggal, melainkan ruang hati yang merangkul seluruh dinamika kehidupan keluarga besar.
Desain rumah ini mengadopsi gaya modern kontemporer dengan pendekatan tropis yang merespons karakter lingkungan sekitar yang panas dan berdebu. Permainan bidang fasad tampil tegas namun tetap terasa hangat berkat penggunaan sun shading kayu, aksen wood panel, dan palet warna netral yang menyatu dengan nuansa alam sekitar.
Bukaan besar di berbagai sisi rumah tidak hanya menjadi elemen visual, tapi juga menjadi solusi iklim yang efektif untuk memperlancar sirkulasi udara alami dan cahaya matahari.
Posisi lahan yang berada di hook memungkinkan rumah mendapatkan ruang terbuka yang luas, baik di depan maupun belakang. Area ini dimanfaatkan untuk berkebun sayur dan buah, menyalurkan hobi sang istri, sekaligus menghadirkan suasana seperti di pedesaan yang asri dan bersahaja.
Meski rumah ini mengakomodasi banyak anggota keluarga, desain interior tetap mengutamakan kenyamanan personal dan rasa aman, terutama bagi istri Pak Iwan yang menginginkan privasi tinggi.
Tiga akses masuk yang berbeda—untuk tamu, keluarga, dan asisten rumah tangga—dirancang untuk menjaga sirkulasi berjalan lancar tanpa saling mengganggu.
Penataan ruang menggunakan konsep open plan yang memperluas persepsi ruang dan menciptakan hubungan visual antararea.
Nuansa hangat diperkuat melalui dominasi warna abu-abu dan elemen kayu, serta penggunaan wood panel sebagai aksen dinding yang memberikan kesan natural dan estetis. Void di ruang keluarga membuat suasana terasa lega, ditambah backdrop TV berlapis granit yang memperkuat kesan mewah.
Dengan 7 kamar tidur dan 8 kamar mandi, rumah ini memastikan setiap penghuni memiliki ruang istirahat yang nyaman tanpa saling mengganggu.
Bukaan besar di tiap ruang membuat udara tetap segar dan pencahayaan alami melimpah sepanjang hari, mengurangi ketergantungan pada lampu maupun AC.
Rumah ini juga dirancang untuk tetap fungsional dan representatif dalam kegiatan sosial keluarga besar, baik untuk masak bersama, menginap, maupun perayaan hari besar.
Intimate House bukan sekadar rumah modern yang megah dan luas. Ia adalah tempat untuk menyulam kembali kedekatan antaranggota keluarga, menyatukan nilai-nilai tradisi dengan kenyamanan modern. Suasana desa yang tenang dan sejuk tetap hidup di dalamnya—melalui ruang yang terbuka, bukaan yang lega, dan sentuhan alami di setiap sudut rumah.
Rumah ini menjadi bukti bahwa arsitektur tidak hanya soal estetika, melainkan juga tentang membangun ruang yang bisa merawat hubungan, menjaga privasi, dan tetap terbuka terhadap kebersamaan.